Jumat, 19 Desember 2008

Manajemen Antrian "Lantas"

Dalam perjalanan ke Makassar tanggal 6 Desember 2008 sekitar pukul 17.15 wita, saya sempat beberapa kali geleng-geleng kepala melihat kelakuan para pengendara sepeda motor pada saat kendaraan berjubel dan jalanan macet. Tidak berfungsinya lampu pengatur jalan di simpang empat dari Maros ke Makassar poros jalan tol dan ke Bandara Internasional Makassar menyebabkan antrian panjang kendaraan. Maklum suasana menjelang Hari Raya Idul Adha. Waktu menunjukkan pukul 17.45 WITA ketika itu, kendaraan kami masih berada di antara antrian panjang tersebut.
Dalam kondisi jalan yang penuh sesak dengan kendaraan seperti itu, banyak di antara pengendara yang mencuri jalan melewati garis tengah jalan. Akibatnya kemacetan dari arah berlawanan pun tak terelakkan. Satu demi satu kendaraan saling mendahului dan mengambil jalan di bagian kanan melewati garis tengah. Polisi yang mengatur lalu lintas di sekitar titik kemacetan agak kewalahan. Apalagi ketika itu menjelang magrib, di mana pengendara saling berlomba karena ingin cepat sampai di tujuan masing-masing.
Di tengah antrian panjang tersebut saya teringat pada prilaku disiplin para pengendara di negara tetangga Brunei Darussalam. Jika berada di simpang jalan, pengendara sangat berhati-hati sebelum mengambil arah berbelok, bahkan sempat berhenti sejenak meskipun kondisi jalan yang lengang. Tentu saja angka kecelakaan lebih rendah jika perilaku pengemudi taat tata tertib/disiplin berlalu lintas. Demikian pula di negara-negara maju seperti Jepang, kesadaran pengendara sudah sedemikian tinggi, sehingga tugas Polisi hanya memantau arus lalu lintas.
Kita memang harus belajar dari kemajuan dan kedisiplinan negara lain terutama dalam hal antrian di tempat pelayanan umum. Mungkin kampanye tentang sadar berlalu lintas perlu terus digalakkan agar pengemudi semakin sadar dalam berkendara. Bila perlu di sisi jalan juga perlu dibuat semacam rambu-rambu yang mirip “iklan” (menarik) atau himbauan agar pengemudi lebih sabar dan membiasakan diri antri di jalan raya. Sosialisasi tentang disiplin berlalulintas perlu terus dilakukan oleh pihak Kepolisian dan Dinas Perhubungan dengan sasaran para pengemudi pemula. Proses untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) juga perlu lebih diperketat, serta ketegasan dan konsistensi aparat kepolisian untuk menindak pelanggaran lalu lintas sangat mendukung terciptanya tertib lalu lintas.
Sudah saatnya manajemen antrian diterapkan di jalan, agar keselamatan berlalu lintas yang menyangkut keselamatan jiwa manusia dapat terwujud. Memberi contoh bagaimana antrian yang baik bagi pengemudi yang telah mengerti merupakan tahap awal yang akan sangat membantu. Dengan demikian diharapkan teladan seperti itu ditiru pengendara lain, dan lama kelamaan akan tercipta tertib lalu lintas di jalan sehingga perjalanan terasa nyaman, aman, dan selamat sampai di tujuan.
Mulailah dari diri sendiri, mulai saat ini,... tunggu,.... esok pasti lebih baik!

Makassar, 6 Desember 2008

Marafahardian6671

Tidak ada komentar: