Jumat, 07 November 2008

Perubahan,...?

Membicarakan perubahan seakan tak ada akhirnya, sebagaimana "perubahan" itu sendiri tidak akan pernah berhenti walau sedetik pun selama manusia masih ber"budaya". Salah satu dari sekian banyak untaian kata bijak mengatakan "tak satu pun di dunia ini yang abadi, kecuali "perubahan". Ungkapan/untaian kata tersebut saat ini menjadi komoditas laris sebagaimana sandang, pangan, papan dan basic need lainnya. Setiap hari, di media massa membahas masalah ini. Bahkan, dari mulut orang-orang yang menginginkan perubahan selalu dilontarkan yang entah tujuannya untuk menarik simpati atau karena ingin dikenal meskipun hanya ikut-ikutan menyuarakan, atau bahkan meneriakkan perubahan, padahal dia sendiri tidak mengetahui esensi dari perubahan.
"Perubahan itu perlu", ini Iklan sebuah komoditi, sumbernya dari perusahaan, tujuannya menarik perhatian. "Salam Perubahan", ini sumbernya dari spanduk salah seorang calon legislatif, tujuannya menarik simpati. Dan masih banyak lagi untaian kata yang jelas-jelas menuliskan kata-kata "perubahan" ini. Mungkin juga mereka sangat mengerti tentang makna perubahan, tetapi belum tentu mereka mampu membuktikan kata perubahan tersebut.
Memang tak semudah mengucapkan daripada membuktikan, padahal yang terpenting dari perubahan itu adalah "teladan". Keteladanan untuk "mulai" perubahan itu dari diri orang yang mengucapkan, atau bahkan yang mengkampanyekan perubahan tersebut. Meminjam kata ulama kondang AA Gym, atau sumber lain yang sama atau hampir sama maknanya: mulailah dari diri sendiri, dari yang kecil-kecil, dan mulailah saat ini.

Makna perubahan akan terasa jika telah dimulai, dan dari diri sendiri, BUKAN dari orang lain yang menceritakan, kemudian berangan-angan atau bahkan berani mengambil kesimpulan bahwa "perubahan" itu seperti "angan-angan" adanya.
Continous Quality Improvement, perubahan itu hendaknya dilakukan terus-menerus (lebih bermutu). Untuk itu, mari kita mulai sekarang,.... kemudian,... Alhamdulillah,......


M_Arafah

Tidak ada komentar: